Senin, 19 September 2011

“Ulama dan Setan”



                Berawal dari umi sang pengajar kami untuk selalu mengingat Allah, untuk selalu istiqomah dijalan-Nya, dan selalu mem-Follow orang yang paling keren, ganteng, dan sllu dikenang tidak lain dan tidak bukan adalah Nabi Muhammad SAW.  Yah umi guru mentoring gue. Dengan mendengar cerita ini gue pun merinding bukan karena sarang tawon yang berada melayang di atas kami, melainkan cerita antara ulama besar dan setan.
                Awal cerita, di sebuah desa ada salah satu orang terkemuka, ulama yang cukup besar, orang yang tidak pernah meninggalkan ibadah Allah. Panggil saja Ali, ia adalah orang yang selalu tersenyum, selalu berzakat, tidak sombong dan rajin menabung, serta rajin utk beribadah kepada Allah. Suatu hari Setan menggangunya untuk menuju ke jalan yang belok, yah jalan yang salah. Dan terjadilah percakapan yang secara tidak langsung.
Setan    : “Hai kau Ulama besar, kau orang terkemuka disini. Kau rajin untuk beribadah, setiap sholat   
kau selalu memohon ampun kepada dia, kau selalu meminta kepada dia untuk memasukan  kau ke Syurga. Bukan kah Allah yang kau sebut itu adalah maha pengampun?”
Ali          : “Yah benar ! Allah SWT adalah Maha Pengampun lagi Maha penyayang”
Setan    : “Bukan kah dosa kau begitu kecil, bahkan tidak ada. Kenapa kau tidak sekali saja untuk
                berbuat kejahatan”                     
Ali          :“Tidak! Kenapa kau menyuruhku seperti itu?”
Setan    : “Bukankah Allah itu Maha Pengampun, dan jika kau berbuat kesalahan kecil maka ia akan          
                mengampuninya ? Satu saja kesalahan, maka kau bisa untuk bertaubat kembali. Dan kali
                ini aku memberikan tantangan kepada kau untuk berbuat kejahatan dari 3 kesalahan ini.
               Apa kau setuju kepada ku wahai Ulama besar?”
Ali pun bingung untuk berkata, ia sempat berfikir teman saja jika kita berbuat kesalahan kecil dapat memafkan. Apalagi Allah yang Maha Pengampun. Coba saja ia berbuat kesalahan, mungkin Allah dapat mengampuninya toh ia dapat bertaubat kembali ke jalan Allah. Dan Akhirnya Ali pun terbujuk rayuan setan.
Ali          : “Yah, Aku setuju. Apa 3 kesalahan itu, apa yang harus aku lakukan ?”
Setan    : “Kau pilihlah dari kesalahan ini : 1. Untuk membunuh sesama manusia
                                                               2. Untuk meminum minuman khmr
                                                               3. Atau berzinah “
Ali          : “Apa kau gila? Semua itu adalah DOSA BESAR, tidak! Aku tidak akan melakukannya”
Setan    : “Apa kau tidak ingat wahai Ulama besar, kau telah menyetujui permintaanku”
Kebingungan Ali bertambah besar, ia ingin melakukan kesalahan. Tapi disisi lain setan memaksa untuk  melakukan dosa yang sangat besar, butuh banyak kerugian yang akan didapatinya. Dan akhirnya ia memilih untuk meminum minuman Khamr, karena baginya itu tidak akan merugikan orang lain di sekitarnya melainkan diri nya sendiri.
Ali          : “Oke, aku akan memilih dari ketiga kesalahan tersebut. Minum minuman khmr lah yang
                  aku pilih”
Ali pun membeli minuman tersebut di Warung dengan wajah tertutup, karena ia malu untuk membeli Khmr tersebut. Dan ia pergi ke Kamarnya untuk tidak dilihat oleh orang lain.
Akhirnya Ali telah menyelesaikan kesalahannya dan tanpa sadar ia telah ‘Fly’. Namun, Setan menambah untuk menganggunya kembali dengan jalan Ali melihat ke jendela dan melihat ukhtina cantik di jalan dan menyeruhnya untuk memasuki rumah nya. Ali pun tak sengaja melanjutkan kesalahan yang kedua yaitu Berzinah.
Ali          : “Kau ! Kau telah menyesatkan ku ! kau telah membuat aku jatuh dalam dosa yang sangat 
                  Besar”
Setan    : “Hahaahha kau yang menyetujui permintaan ku, aku hanya meminta satu permintaan  
                kesalahan lainya itu adalah Pilihan kau wahai Ulama “
Ali pun menangis, wanita tersebut pun pergi ..
Setan    : “Wahai Ulama, kenapa kau biarkan begitu saja wanita yang kau zinahi? Bukan kah dia akan
                membuat kecemaran atas apa yang kau lakukan?”
Ali terbujuk rayuan setan kembali. Jika ia ketahuan bahwa Ulama besar di Desa adalah orang yang telah menzinahi seorang wanita, maka nama nya dapat tercemar. Ali pun memutuskan untuk membunuh ukhtina cantik itu.
Dan akhirnya ditengah tengah sekarat yang Ali rasakan setelah meminum minuman keras tersebut, Ali sadar betapa bodohnya ia untuk menuruti perkataan setan tersebut.
Ali          : “Kau Setan, aku telah terbujuk rayuan busuk mu, aku Bodoh ! kenapa aku bisa seperti ini.
                  Begitu banyak dosa yang telah aku lakukan ! “
Setan    : “Hahaaha kau sendiri yang melakukan, dan itu adalah pilihanmu sendiri. Aku bisa
                mengambil sebagian dosa mu itu. Namun dengan satu syarat jika di akhirat nanti kau
                harus menyebutku dengan AKU LAH PENOLONGMU dihadapan Allah nanti, apa kau
                setuju Ulama besar ku?
Ditengah tengah sekarat yang ia rasakan, ali bingung dan cemas. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan, apa yang harus ia katakan. Otak dan hati tidak berjalan dengan normal. Akhirnya Ali memilih untuk mengatakan “IYA” kepada setan itu.
                Itulah cerita dari seorang ulama besar, ia terbujuk rayuan setan. Apa yang bisa ngambil hikmah dari cerita tersebut ?
J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar