Kamis, 23 Desember 2010

Jadilah Bijak (poem)

Adakala sebuah hati bagai buih_buih lautan yg berantakan lagi tak beratur..
Adakala sebuah cintapun bagai sebuah langit mendung gelap lagi tak bersinar..
Apa yang kau harap dari semuanya?
Satu hanya sebuah pengharapan kembali..
Kembali ke hal yg lebih baik dulunya...

Adakala sebuah senyum terekah dibalik_balik malu kemarahan..
Adakala setetes peluh kesedihan tercercah dicelah kebahagiaan..
Dan adakah kau berpikir dengan dua arah?
Berpikir bahwa yg diberi tak slamanya menyakitkan...

Sebuah kilah..
Titihan hujan di tengah keramaian nun kesibukan para pencari nafkah..
Ia terhardik..
Mencaci maki sang hujan,.atas dirinya yg tlah menghalangi smua kegiatan..
Tapi apakah kau sadar..
Di balik sana sebuah harap hidup tanam yg diujung hayat menjemput mati..
Berharap hanya setetes hujan..???

Dan sebuah kisah hati yg miris..
Cinta yg tertolak dgn atas dasar cinta sama cinta sama..
Tak tersangka ia tak mencinta karena sesosok kecacatan yg menyedihkan..
Sedangkan ia rela tak dicinta demi tak menyakitkan hatimu..

Sakit..
Terlebih sakit..
Takkala apa yg kita asa tak tersentuh nyata..
Tapi berpikirlah dgn bijak..
Dibalik sakit pastilah bhagia kan datang..
Dibalik benci terdapat cinta yg begitu luas terbentang..

Pada hakikatNya..
Allah tak pernah memberi sesuatu apa yg kita inginkan..
Tapi Ia memberi apa yg kita harapkan..

Takkala Ia memberi sebuah kaktus berduri yg akhirnya kan bermekaran bunga dicarik deduriannya..
Takkala ia berikan seekor ulat menjijikan yg akhirnya tumbuh menjadi seekor kupu_kupu cantik lagi menawan..
Itulah..
"Allah menciptakan sesuatu itu dengan berpasang_pasangan".
Apa pun itu..
Siapa pun itu..
Dalam keadaan apa pun itu..
Berpikirlah dgn bijak..
Tak ada caci maki padaNya..
Tak ada rasa keluh yg mendahaga..
Dan tak ada juga sebuah tangis menderita..
Atas sebuah hakikatNya..

"jadilah bijak"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar